Senin, 25 November 2019

Eksistensi Songkok To Bone \ Songkok Recca

Penerimaan Sertifikat  Warisan Budaya Tak Benda, Rabu, 10/10/2018  @Gedung Kesenian Jakarta 


       Pesatnya perkembangan zaman, terjadi perubahan pola pikir masyarakatn. Kaum dunia tidak lagi memandang drajat perbedaan kasta, yang sudah tidak berlaku lagi untuk masyarakat modern dan semua golongan bisa memakai songkok Recca. Namun magis dari songkok ini seolah tak pernah padam saat dipakai. Keistimewaan songkok ini akan terlihat jika dipakai di atas kepala tokoh-tokoh penting, pejabat, bangsawan, dan elit-elit lainnya. Kharisma pemakainya akan terlihat.

      Songkok pamiring bukan lagi milik kaum berdarah biru, namun mereka yang tau dan mengerti akan filosofi dari songkok pamiring ini, tidak akan memakainya sembarangan. Selain menunjukkan karisma, songkok pamiring ini juga menunjukkan siapa sebenarnya orang yang memakainya. Semakin banyak  hiasan emas yang menutupinya, songkok pamiring dikatakan semakin bagus. Hal ini menunjukkan tingkat prestasi pemakainya.
     Kemudian, setelah berakhirnya masa kerajaan songkok recca atau songkok pamiring bisa di pakai oleh siapa saja tanpa adanya kesenjangan kedudukan. Selain itu, bisa dikatakan songkok pamiring ini sebagai lambang “siapa diri kita sebenarnya”. Sehingga songkok ini juga dinamakan dengan Songkok To Bone yang artinya “songkoknya seluruh orang Bone”, yang menandakan tidak adanya perbedaan kasta. Bukan karena asalnya saja yang berasal dari Bone, hal yang merupakan cipta, rasa,asah  dan karsa yang saat ini sudah umum serta layak dipakai warga  masyarakat yang tetap menjaga nilai - nilai kebudayaan.